Chereads / Jiwa Tiruan / Chapter 22 - Siapa?

Chapter 22 - Siapa?

Akiyama Point of View

Siapa? Sosok yang sudah memberikan virus pada Haru.

Siapa? Apakah dia adalah salah satu dari Manusia Biologis yang berhasil meloloskan diri, atau mungkin... ada masalah baru yang akan kami hadapi setelah kami menyelesaikan masalah dengan Organisasi Anti AI? Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu kami pertanyakan. Bahkan sudah berapa hari setelah tragedi itu? Sudah lebih dari 1 minggu setelah kejadian yang tak ingin terulang lagi.

Satu hal yang kutakutkan hampir saja terjadi menimpa diriku, kehilangan dirinya. Jika saja waktu itu ayah tidak menolong, mungkin aku sudah membunuh Haru yang sudah menemaniku selama beberapa bulan ini. Meskipun aku masih merasa cemas, namun aku mencoba menutupinya, aku tak mau membuat orang lain merasa cemas juga.

Pagi ini, aku dan Haru memulai hari yang baru, Misi pertama kami setelah beberapa minggu mendapat cuti, akhirnya hari-hari cuti ini sudah kami lewati, dan sekarang, adalah waktunya untukku, untuk kami mengerjakan misi dari atasan.

Namun...

"EEH?! IZINKU MENGGUNAKAN SENJATA LEGENDARIS DICABUT?! TAPI MENGAPA, KOMANDAN?!"

Begitulah, tiba-tiba izinku dicabut, alasannya sederhana, katanya aku hanya cocok untuk menjadi seorang penembak jitu dengan senapan biasa, karena katanya jika aku menggunakan senjata legendaris, kesan Akiyama dari diriku akan benar-benar hilang, ini bukan sederhana sih, tapi membingungkan. Sebenarnya aku kesal, jika saja Haru tidak ada di sana, mungkin aku sudah mencabuti rambut pak tua itu dengan jari-jari tanganku.

"Hah, benar-benar mengesalkan, padahal waktu itu aku sangat senang karena aku sudah mendapatkan izin untuk menggunakan senapan petir, tapi malah dicabut begitu saja." Aku bersandar pada bahu Haru yang saat ini kami tengah duduk di sebuah bangku taman. "Hm? Bukannya itu tidak apa-apa master? Jika memang mereka mengatakan kalau master tidak pantas, maka master hanya perlu membuktikannya, buktikan kalau master benar-benar pantas untuk menjadi petarung 2 jarak."

Maksud Haru, petarung 2 jarak itu petarung yang mengandalkan jarak dekat dan jarak jauh, sehingga mereka sangat disegani, bahkan lebih disegani daripada para Samurai kilat seperti bibi Akira. Sepertinya mereka sudah menemukan petarung 2 jarak sejati, benar-benar memuakan.

Tapi, melihat Haru yang menyemangatiku seperti ini, aku tak bisa terus merasa kecewa dan menerima keadaan, lalu, dia benar, Haru benar, aku akan menunjukan pada pak tua itu, kalau aku adalah petarung 2 jarak terbaik.

***

3Rd PoV

"Misi untuk kalian berdua, kami mendapatkan laporan tentang perampokan yang kerap terjadi di sekitar Shinjiku, kami ingin kalian berdua menangkap pelaku perampokan tersebut, ada pertanyaan?" Komandan tersebut memberikan misi dengan wajah angkuhnya, lantas Akiyama mengangkat tangan kanannya seraya bertanya, "Bukannya kita ini organisasi khusus yang dibentuk untuk perlindungan AI? Namun mengapa malah menjadi seperti bermain polisi?"

"M-master, ucapan master tidak tepat, meskipun organisasi ini adalah organisasi pelindung AI, akan tetapi membangun kesejahteraan kehidupan manusia juga adalah hal yang sangat penting, bukannya Master sendiri yang mengatakannya?" Haru menjawab dengan lembut disertai senyuman, "Pertanyaanmu sudah dijawab oleh asistenmu itu, ada pertanyaan lain?"

Mereka berdua menggelengkan kepala mereka masing masing menandakan kalau tidak ada hal yang perlu mereka pertanyakan lagi. Untuk sampai di Shinjiku mereka harus naik dari stasiun Shibuya, Saikyo Line, jaraknya tak terlalu jauh, karena itu mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja dengan kecepatan kereta saat ini.

Singkat cerita, mereka berdua kini sampai di stasiun dan masuk kedalam kereta. "Haru, bagaimana pendapatmu tentang si pengirim itu?" Pengirim, adalah julukan bagi seseorang yang sudah mengirimkan Virus pada jiwa Haru, "Mungkin menurut Haru, pengirim itu adalah orang jahat, seperti Organisasi itu."

"Tentu saja mereka adalah orang jahat Haru, jika mereka orang baik, mengapa mereka mengirimkan Virus padamu?" Ketika mendengar jawaban Haru, Akiyama sedikit terkekeh karena kepolosan Haru yang benar-benar polos itu.

Waktu benar-benar mengejar, semuanya terasa cepat, mereka sudah berada di Yamanote Line, sudah berada di sekitar Shinjiku.

***

"Jadi, apa rencananya, master?"

"Sebelum itu, pakai ini."

"Earphone? Baik." Haru memakai Earphone yang diberikan oleh Akiyama, "Haru, kau jadi umpan, kamu pura-pura menjadi gadis biasa, tunggu sampai orang itu datang." Akiyama menyiapkan senapannya untuk berjaga-jaga. "Jika sudah ketemu?"

"Biarkan dia merampas tasmu dulu, untuk memastikan kalau dia adalah perampok itu, jika memang itu orangnya, maka lumpuhkan dia, aku akan mengawasimu dari atas sana, jika kondisinya tidak memungkinkan, aku akan menembak."

"Baik, master, semoga beruntung, Haru akan melakukannya dengan baik." Haru mengerti dengan apa yang direncanakan oleh Akiyama, karena itu ia langsung memakai jaket yang diberikan oleh Akiyama dan memakai tudung dari jaket tersebut dengan tujuan untuk menutupi rambutnya yang terlalu mencolok, benar, nama Haruka sudah menjadi sorotan publik sehingga jika ia tidak menyembunyikan identitasnya, dikhawatirkan orang itu takkan merampoknya.

"Master, Haru sudah berada di posisi, bagaimana dengan master?"

"Begitupula denganku, bersiaplah, aku melihat seorang pria yang berjalan ke arahmu." Akiyama membidik pria itu dengan scope-nya, "Baik."

Namun ketika pria itu mendekati Haru yang berdiri di samping pintu sebuah toko, ia hanya menghiraukannya dan malah masuk kedalam toko tadi, "Target bukan pelakunya."

"Teruskan, aku yakin dia akan datang."

"Dimengerti."

2 Jam berlalu, semua orang hanya berjalan melalui gadis itu, sampai pada akhirnya ada seorang pria yang menodongkan sebuah senjata pada Haru, "Ada apa?"

"Tas mu."

"Tas ku? Ada apa dengan tas ku?" Haru mencoba memancing pria itu, "Serahkan sekarang! atau aku akan menembakmu!"

"Master! Pelakunya!"

Haru menepis tangan pria itu dan melemparkan pistol yang ditodongkan tadi, orang-orang yang melihat itu terkejut karena ada perkelahian, "Amankan senjata api itu!" Pinta Haru pada salah seorang warga, "Jadi, kamu perampok yang meresahkan itu ya, asal kamu tau saja, Master sampai dibuat repot begini tau." Haru melepaskan tudungnya dan memperlihatkan rambut kebanggaannya, semua orang baru sadar kalau gadis yang menyergap perampok itu adalah AI spesial pertama, Haruka.

"Sepertinya Haru menjalankan tugasnya dengan baik, tak ada yang perlu dikhawatirkan." Akiyama berjalan masuk dan menuruni tangga untuk menemui Haru, "Dia benar-benar gadis ku yang dapat diandalkan, mungkin sampai seterusnya akan selalu seperti ini, aku hanya akan menjadi pengawas, namun, aku merasa tidak enak padanya."

Akiyama berjalan mendekati Haru yang kesusahan menahan perampok itu, "Zaman secanggih ini, masih saja merampok, ya ampun.." Akiyama mengetuk kepala pria itu, "Komandan, misi selesai, selajutnya, tolong arahkan pasukan untuk membawa orang ini."

"K-kumohon! Aku memiliki keluarga! Tolong pikirkan keluargaku!"

"Jika kamu menjadi orang yang dirampok, sementara barang milikmu yang dirampok itu adalah untuk keluargamu, menurutmu, apakah kamu akan merasa sedih?"

"T-tentu saja!"

"Lalu mengapa kamu malah merampok orang?"

"A-aku.."

"Ayah!!"

"Y-yoshino.." Seorang balita kecil terlihat riang memanggil sang ayah, serta seorang wanita yang menatap cemas pada pria itu.

BERSAMBUNG