Chereads / Istri licik yang menawan / Chapter 3 - Menarik Perhatian

Chapter 3 - Menarik Perhatian

"siapa kau ?" suara bariton yang sialnya terdengar merdu di telinga grecia.

"ma..maaf sudah mengganggumu tuan, dan terimakasih untuk yang tadi, baiklah aku tidak akan menggangumu lagi. Aku harus pergi" ia pun membalikkan tubuhnya hendak pergi, tiba-tiba lengannya di cekal sebuah tangan besar di belakangnya. Pria itu menarik lengan grecia hingga grecia terjatuh di pelukan dada bidang pria tersebut , 'oh astaga keras sekali, hidungku sakit'.

"kau ingin pergi setelah memanfaatkanku,hm?" suara itu terdengar dari atas kepala grecia dengan penuh penekanan.

"aku sudah minta maaf tadi padamu, tuan. Lalu apalagi?" ucap grecia kesal karena menurutnya, meskipun wajahnya sangat tampan tapi aura orang ini sangat menakutkan, mendominasi dan menjengkelkan.

"kau harus bertanggung jawab padaku, kau sudah melecehkanku" ucapnya dengan tenang dan wajah seolah dia yang teraniaya.

'hei apa-apaan wajah itu, dan ada apa ini, di kehidupanku yang dulu tidak ada seperti ini, apa karena aku menolak pria brengsek itu?',"oh astaga, kau tidak tahu malu. Aku tidak berbuat apapun padamu, oke. Jadi lepaskan aku, aku harus pergi"

"aku tidak mengijinkan kau pergi sebelum kau bertanggung jawab padaku."

"baiklah, aku akan bertanggung jawab. Tapi lepaskan pelukanmu dulu. Aku sulit bernafas!"

Pria itu akhinya melepaskan pelukannya karena wajah mengiba grecia. Tapi, detik berikutnya grecia berlari menjauh dengan cepat hingga pria tadi tidak sempat bereaksi.

"maaf tuan, dan semoga kita tidak bertemu lagi, bye… bye…." Ucap grecia sambil berlari, suaranya menggema di koridor yang sepi.

Senyum samar terbit di sudut mulut pria itu, saking samarnya orang tidak akan menyadari bahwa orang itu tersenyum "menarik"

"apa saya perlu menyelidikinya tuan?" ucap seorang pria lain yang berdiri di belokan koridor

"tidak perlu jhon, ayo kita pergi mereka pasti sudah menunggu lama. Aku tidak ingin kehilangan uang jutaan dolar ku" ucap pria itu kepada orang di belakangnya yang tak lain asistennya jhony.

"baik tuan".

--------------------------------------------------------------

Di basement tempat parkir restoran

Terlihat seorang gadis cantik berkeringat dengan nafas tersenggal bersandar di mobilnya. Ya, orang itu adalah grecia. Dia berlari karena takut pria tadi mengikutinya. Menekan kunci mobilnya dan masuk, bersandar di kursi belakang kemudi. Mengambil air yang masih baru dan menenggak isinya hingga tinggal separuh.

"sialan, jika aku bertemu pria itu lagi. Aku akan mengambil jalan memutar" setelah lebih tenang, dia mengemudikan mobilnya ke jalanan yang ramai untuk mencari makan, karena ia dari pagi belum makan sama sekali. Di tambah berlari tadi membuat perutnya sangat kelaparan.

Sesampainya di pinggiran kota, grecia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, turun dan berjalan di gang sempit. Dua meter dia berjalan, terlihat kedai kecil yang masih buka di sana. Meskipun di gang sempit tapi kedai tersebut sangat bersih. Dia memasuki kedai dengan mata berkaca-kaca. Pasalnya tempat itu adalah tempat yang sering di kunjungi grecia dengan kedua orang tuanya dulu.

"loh non grecia tumben kesini sendiri?"

"iya, buk papa dan mama sudah tidak ada, mereka mengalami kecelakaan" bulir bening menetes tanpa bisa di cegah

"ya ampun non, maafkan ibuk ya , ibuk gak tau" mendekat dan menepuk punggung grecia

"gak apa buk, grecia sudah lapang dada menerimanya. Tapi, grecia lapar buk." ucapnya sambil tersenyum tulus

"baiklah, ibuk buatkan makanan andalan ibuk. Tunggu sebentar!" membalas tersenyum dan masuk ke dalam membuatkan pesanan grecia.

Di tempat lain di apartemen mewah

"bagaimana bisa ? bukankah seharusnya dia mau menerima lamaranmu" ucap seorang wanita yang tak lain adalah tania, di atas pangkuan brian.

"aku tidak tau, aku merasa dia seperti orang lain sejak dia pingsan kemarin"

"baiklah, kita lupakan dulu dan memikirkan solusinya nanti. Sekarang, aku merindukanmu dan menginginkanmu brian" ucapnya manja dengan tangannya yang bergerak kesana kemari.

Mereka mulai berciuman, melepaskan baju mereka dan mulai melakukan kegiatan di atas ranjang besar di apartemen tersebut.