"Apakah aku harus mundur? Oh ngak ada dalam kamus aku kata gagal apalagi ini urusan cinta dan pernikahan, aku harus cari cara supaya Fatih kembali simpati padaku!" gumam Fani.
Fani dan Fatih akhirnya tidur saling membelakangi, mereka sebenarnya tidak tidur sebab hati mereka sama-sama sedang bicara.
"Kemarin aku menilai Fani seperti merendah dan memahami kondisi aku, tapi sekarang dia kembali memperlihatkan siapa jati diri dia yang sesungguhnya," gumam Fatih.
Mereka berusaha untuk sama-sama memejamkan mata namun sampai pada waktu pukul 01.00 mata mereka masih belum terpejam dan masih dengan posisi saling membelakangi.
Fatih memikirkan Aisyah dan anaknya sedangkan Fani memikirkan ide terbaik supaya Fatih bisa kembali seperti kemarin sampai pagi memeluk dirinya dalam keadaan tanpa busana.
"Apa mungkin Fatih marah karena aku menelepon Tante Maryam ya?" tanya Fani.