"Akhirnya Aisyah kembali ikhlas membiarkan Fatih menikmati malam indahnya bersamaku," gumam Fani.
Setelah pertempuran itu terjadi, tak seperti dengan Aisyah yang selalu disiapkan Air minum dan selalu mengeringkan keringat dibadannya barulah dia merebahkan tidurnya.
"Wow badanmu yang kekar itu sekarang sudah jadi milikku sayang!" gumam Fani.
Berbeda Fani yang tak lekas tidur, dia memperhatikan setiap inci dari tubuh suaminya yang sudah tidur di samping dia.
"Keringat kamu masih banyak," ujar Fani.
Meski sudah tidur, Fani mengelap sampai kering air asin yang membasahi tubuh suaminya. Karena tubuhnya yang tidak berbalut apa pun menjadi Fani mudah membersihkannya.
"Sekarang sudah kering, kamu bobok gih biar besok bisa aktifitas kembali!" ujar Fani.
Meski tidur Fani tetap menempelkan tubuhnya pada tubuh Fatih. Ditutupinya tubuh mereka dengan selimut dan tangannya memegang pistol milik Fatih dan mulutnya menempel ke pipi Fatih yang berjambang.