Selama di cafe Aisyah jadi pusat perhatian para pengunjung, mereka mempertsnyakan tentang siapa Aisyah. Ada yang percaya ada yang nggak ketika Ule mengatakan Aisyah adalah putrinya.
"Papa di sini kok banyak orang? Papa lagi ngapain di sini?" tanya Aisyah.
Ule menggendong Aisyah di atas pangkuannya, sambil mengetikkan setiap ada transaksi.
"Iya sayang, Papa ini lagi jualan sayang! Uang hasil jualannya Papa kasihkan ke Mama untuk keperluan Aisyah dan Kak Fandi juga Dedek Baim!" jawab Ule.
Sesekali Aisyah mau mencoba mengetik angka di laptop transaksinya, jika ngak ada pembeli maka Aisyah pum diajarkannya.
"Ini angka 1,2,3,dan seterusnya!" jelas Ule.
Aisyah pum lama-lama ngantuk, segera Ule menyeduh susu dan ngeloni dia di atas pahanya hingga terlelap.
"Bobok ya sayang!" seru Ule.
"Aku mau kita pisah Mas!" ujar Melisa.
"Aku nggak bisa hidup dengan laki-laki yang lumpuh sekaligus jatuh miskin seperti kamu," ujar Melisa kemudian.