Murni pun beranjak menyusul suaminya yang dia kira sudah tidur namun ternyata lagi asyik baca koran.
"Loh kok belum tidur?" tanya Murni keheranan.
Nasir segera merapikan korannya dilipat, lalu disimpan ke atas nakas di samping ranjang tidur.
"Kalau belum ngantuk kenapa pura-pura sudah ngantuk?" tanya Murni dengan nada sinis.
Murni tidur dengan membelakangi Nasir, dia ingin marah sebab suaminya menghindari dia tatkala bicara soal Fatma.
"Sekarang sudah ngantuk apalagi ada Ibu di samping Ayah!" balas Nasir sambil memeluknya dari belakang.
Nasir sangat paham dengan situasi batin Murni pada saat itu, namun dia tidak mau membahas Fatma karena dia sidah banyak berusaha membuat anaknya sadar jika prinsipnya salah.
"Semoga kita diberi umur yang panjang sehingga kita masih bisa menikmati segarnya udara di waktu subuh sehingga otak kita mampu berpikir denfan sehat dan jernih!"
