"Akhirnya kita sampai juga di Lombok ya Pah?" tanya Maryam.
"Gimana Kak, apa kakak suka?" tanya Maryam pada Fandi.
Fandi merem lalu menarik nafasnya karena sedang menyadari apa itu adalah fakta atau kah mimpi.
"Aku senang banget Mah, terima kasih banyak Mah, Pah!" jawab Fandi.
Dari bandara mereka langsung menuju hotel yang nuansanya teramat sangat memanjakan mata, belum lagi disambut dengan masakan yang sangat lezat sekali.
"Dari pagi selera aku baru kali ini munculnya Mah!" ungkap Fandi.
Benar saja, Fandi makannya sangat lahap sekali. Mungkim karena merasa sangat
"Benar sekali apa yang dikatakan Kak Fadlan, putra Om dan Tante ini memang paket komplit bagi saya. Dia seorang yang cerdas dan saya butuh seorang pemimpin di keluarga yang mampu mencerdaskan saya!" Bunga segera merespon positif tanggapan Fadlan.
Handoko pun sangat takjub dengan prinsip yang diambil Bunga, karena selisih usia dengan Andra yang cukup jauh namun mampu menyeimbangkan pemikiran.