Ule dan Maryam sangat kaget, ke dua wajah mereka sangat saling memperlihatkan rasa kecewa tapi ada rasa yang mengganjal aneh.
"Tante banyak hutang, jadi sekarang Tante nggak punya rumah dan pekerjaan?" Ule balik bertanya ingin meyakinkan.
Dengan ekspresi penuh kekagetan Ule balik bertanya pada Tantenya, namun beruntung sang istri mencoba menenangkan Ule dengan mengusap-ngusap punggungnya seraya menawarkannya minum.
"Sayang sebaiknya kamu minum, sekarang kan kamu mau ke tempat jualan. Nanti saja kita lanjut ngobrolnya! Urusan Tante Susi biar aku ciba hendle sendiri!"
Ule kembali mengusap kepala istrinya lembut sekaligus mencium dahinya seraya pamit karena dikejar waktu juga.
"Terima kasih sayang, kalau begitu aku titip Tante aku dulu ya! Kamu hati-hati di rumah, jangan buru-buru buka pintu sebelum tahu siapa yang datang! Intip dulu sekiranya tidak kenal kamu telepon dulu aku!" pesan Ule.
