Tak ingin mengganggu lelapnya tidur Lutfi, mereka semua kembali berkumpul di ruangan keluarga. Namun baru beberapa menit mereka duduk fokus pendengaran mereka kembali teralih ke suara tangisan Lutfi.
."Lutfi bangun!" Ujar Kiki sambil bangun dari tidurnya setelah rebahan di atas sofa namun tangan Ule menahannya karena dia yang akan mengambilnya ke sana.
Mata Maryam tertuju pada tangan Ule yang memegang pundak dan tangan Kiki, meski ke duanya tidak ada niat atau perasaan apapun tapi hati Maryam terasa ada yang mengganjal.
"Ya Allah jagalah hatiku ini dari rasa cemburu yang berlebihan!" gumam Maryam dalam batinnya.
Semakin besar rasa cinta Ule pada Maryam, semakin besar pula ujian cemburu yang datang menghampiri. Apalagi Kiki pernah naksir pada Ule meski tidak tercapai tapi Maryam merasa harus berjaga-jaga.
"Ini Lutfinya Ki!" Ule menyerahkan Lutfj yang dia bawa dsri kamar.