"Fatih kamu sudah jadi milik aku, sekarang dan selamanya!" gumam batin Fani di dalam benaknya.
Di malam yang sulit dimiliki oleh Fani bersama Fatih sebelumnya, datanglah saat itu dengan cara yang tidak disangka-sangka.
Fatih yang senantiasa menjaga imagenya untuk menawarkan diri dinikmati tubuhnya, namun malam itu entah terpancing dari mana tiba-tiba Fatih mengeluarkan pelurunya ke mulut Fani.
"Aug sayang punyamu sungguh membuatku terpesona, tak akan kubiarkan malam ini berlalu pergi sia-sia! Baiklah sayang jika ini yang kamu mau bersiaplah dengan gerakan yang akan membuatmu bertugas sama seperti securuty penjaga malam di komplek," tantang Fani dalam benaknya.
Mulut Fani tak berhenti memainkan dengan sangat cantiknya, berputar ke arah yang berlawanan hingga Fatih menggeliatkan tubuhnya menahan gejolak yang semakin menggelora.
***