Hari yang melelahkan bercampur susah bagi Hasan, tetapi berbakti kepada orang tua adalah wajib apalagi kini Ayahnya sakit sudah satu bulan, Hasan meresa jenuh ingin menyegarkan fikirannya.
Kini Ayahnya terbaring lemas di dalam kamar dia sudah tidak tahu malam atau siang, batuk yang membuat tubuhnya kaku menyebabkan dia harus di dalam kamar.
Terlihat di dekatnya Hasan yang memijat kakinya sesekali dia memeluk tubuh Ayahnya tak terasa dia sempat meneteskan air matanya tetapi cepat-cepat dia hapus agar Ayahnya tidak melihatnya.
Dia berkata pada Ayahnya, "Ayah! Maafkan Hasan jika selama ini selalu menyusahkan, Juga maafkan Hasan tidak bisa berbuat apa-apa buat Ayah sekarang ... Ayah juga tidak mau dibawa ke rumah sakit," sambil memegang tangan kanan Ayahnya dan mebciumnya.