Kemudian Putri bergegas keluar dan mengunci rumahnya, kali ini ia mengendarai motor, denga tujuan agar tidak di ganggu lagi oleh Aditya.
Putri mengunci gerbangnya dan ia pun langsung berangkat.
'Alhamdulillah, kayak nya dia udah mulai gak bakal gangguin aku lagi setelah ku tegur kemarin, Aku pengen hidup nyaman kayak sebelum aku ketemu sama itu anak' ujar Putri dalam hati,ia merasa sangat lega karna tidak di buntutin lagi oleh Aditya.
***
"Dit ... Bro ... bangun, kita kesiangan nih," ucap Riki panik karna jam sudah menunjukkan pukul 06:15 ia baru bangun.
"Astaga .. sial, kita kesiangan Bro," jawab nya, mereka pun langsung ke kamar mandi hanya mencuci muka, dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Haduuh .. elo gimana Sik Dit, tidur dari sore juga bukan nya bangun duluan malah gue yang bangunin," cetus Riki.
"Ya udah ayok berangkat, gakpapa telat dikit," jawabnya.
"Mbook .. mbok Marni," Panggil Adit.
"Iya den," jawab si mbok yang masih mencuci baju.
"Tolong bukain gerbang ya mbok, aku telat nih, si Mbok sih gak bangunin," ujar Adit.
"Saya tadi sudah banguni den, berkali-kali malahan, tapi gak ada jawaban, Ita sudah saya buka dulu gerbang nya den," ucap mbok Marni.
"Iya Mbok, Rik ayok berangkat, masih sempet makan juga elo udah siang gini," ucap Adit melihat Riki yang sedang mencoba makanan di meja.
"Lapar gue bau aromanya aja," jawabnya dengan santai.
"Gue tinggal nih kalau elo masih mau makan," ancam Adit.
"Iya iya .. ayok berangkat," jawab Riki
"Makasih ya Mbok udah di bukain," ucap Aditya.
"Iya den," jawab Mbok Marni.
Mereka bergegas dengan mengendarai motor gede milik Aditya dengan kecepatan yang tinggi.
"Hati-hati den Adit kalau bawa motor nya, gak usah ngebut-ngebut." teriak Mbok Marni mengingat kan Aditya yang ngebut menaiki motornya itu.
Setelah perjalanan 30 menit Aditya sampai di sekolah, karna jalanan nya sudah mulai padat jadi ia ia harus nengurangi kecepatan dalam mengendarai motornya itu.
"Haduh ... gerbang udah tutup Bro," ucap Riki.
"Uumb ... iya nih, kita lewat belakang aja Bro, lewat tempat biasah," ujar Aditya yang sudah biasah telat berangkat sekolah.
"Ok deh, siap," jawab Riki.
Akhirnya Aditya dan Riki lewat jalan belakang dan naik lewat pagar sekolah, namun kali ini ia sangatlah apes, dua ketahuan penjaga sekolah yang sedang keliling sekolahan untuk mengontrol anak-anak yang sedang berada di luar kelas.
"Hey .. ngapain kalian lewat situ," ucap pak Uya yang mengetahui keberadaan Aditya dan Riki di atas pagar.
"He he .. bapak, maaf pak, kita cuma lagi pengen naik aja," jawab Aditya.
"Cepat sini, turun, bapak laporin ke guru kalian," ucap pak Uya.
Mereka pun turun, dan memohon ke pak Uya agar jangan di laporin ke guru.
"Pak saya mohon ya, pliis jangan bilang ibu Rita (guru BK)." Aditya memohon ke pak Uya.
"Sudah ... sekarang ikut saya kalian," ajak pak Uya.
"Pak tadi ban motor saya tiba-tiba kempes makanya kita telat," ujar Riki.
"Aagh sudah, jangan banyak alasan, ayok ikutin saja bapak," uucapnya
"Gara-gara elu sih Brok," ucap Riki.
"Gue lagi ... Gue lagi, udah lagian udah biasah juga kita telat kesekolah, cuma kaki ini kita lagi apes aja ketemu satpam," bisik Aditya.
"Huumb .. iya juga sih, tau gini mending tadi makan aja dulu gue Bro," jawab Riki.
"Hih .. elu malah makan terus aja di otak elu," sahutnya.
"Pak Uya, kita mau di bawa keman ini?" tanya Aditya.
"Udah ikut aja," jawab pak Uya.
"Loh ... kok arah ke toilet pak? Kita mau di apain ini?" tanya Riki.
"Udah ini sikatnya, kalian langsung aja bersihin kamar mandinya baru boleh masuk kelas," perintah pak Uya
"What ... kita di suruh gosok WC pak? yang bener aja deh pak," sahut Aditya kaget.
"Atau mau bapak langsung laporin ke guru BK, biar tambah berat hukuman nya," ucapnya.
"Jangan, jangan pak, ya sudah biar kita bersihin aja kamar mandinya," jawab Riki.
"Oke, nanti saya kontrol kalau kurang bersih saya akan tambah hukuman buat kalian," ancamnya.
"Iya paak," jawab serentak mereka berdua. kemudia pak Uya pun meninggalkan mereka, dan mereka mulai membersihkan nya.
Setelah 30 menit mereka bersihin WC, pak Uya datang.
"Loh, kok pada diam, memang nya sudah selesai gosok nya," tanya pak Uya.
"Sudah dari tadi pak," jawab Riki.
"Ooh ... ya sudah mari saya antar ke kelas," ucapnya.
Mereka pun berjalan sesuai perintah pak Uya, dan ternyata di kelas masih berlangsung pelajaran nya, sampai dalam kelas masih dapat hukuman lagi, mereka malah di suruh keluar dan belajar di luar.
"Assalamualaikum," ucap mereka serempak.
"Waalaikum salam," jawab guru yangj sedang mengajar di kelas ia bernama pak Edi
"Kalian mau ngapain, jam segini kok baru datang," ucap nya
"Iya pak maaf, tadi macet terus sampai sini di suruh bersihin WC sama pak Uya," jelas Riki.
"Ya sudah, saya tidak butuh alasan apapun dari kalian, kalian belajar di luar selama pelajaran saya berlangsung hari ini," perintah pak Edi
"Baik pak," jawab mereka.
"Huuuh ... kena hukum juga ujung-ujungnya," gumam Aditya.
"Santai aja lah Bro, biasanya juga elo santai kok di hukum," ujar Riki.
"Masalahnya gue lagi deketin Putri Bro, nanti kalau dia tau bisa makin sulit dong," ucap Aditya.
"Haduuh Dit ... udah deh, masalah Putri jangan bikin hidup loe kayak tertekan gitu lah Bro, dikit-dikit alasan nya Putri, belum juga jadi apa-apa nya," cetus Riki.
"Humb," jawab Aditya singkat.
Pelajaran terus berlangsung, namun Mereka berdua tetap berada di luar kelas sampai mata pelajaran nya habis, tak di sangka tiba-tiba Putri lewat, namun ia pura-pura tidak melihat mereka berdua, Aditya menggoda nya dan mengikuti di belakangnya.
"Put ... cantik, lihat sini dong, udah rindu nih," goda Aditya.
'Ih ... dia lagi, ya Allah mimpi apa sih aku, harus ketemu dia lagi, udah di tegur berkali-kali tapi tetep aja gangguin aku terus' gumam Putri dalam hati.
"Mau kemana kamu Put, aku temenin gak keberatan kan?" tanya Aditya.
Namun putri malah mempercepat langkahnya dan menghiraukan keberadaan Aditya.
"Kok chat aku tadi malam gak di bales sih Put, aku nungguin tail, sampai-sampai aku tadi bangun nya kesiangan, sekarang jadinya di hukum sama pak Edi," Aditya mencoba mengajak nya bicara namun Putri tetap diam, Putri ternyata mau ke toilet dan gak mungkin ia ikut Putri masuk, ia terpaksa harus menunggunya di luar.
Setelah selesai Putri keluar dari toilet ia mengikuti Putri lagi dan curhat tentang mimpinya, Putri mendengarnya tersenyum-senyum namun ia menyembunyikan senyumnya itu dari Aditya.