Chereads / Ray , anak ku.. / Chapter 5 - Daftar sekolah

Chapter 5 - Daftar sekolah

"gimana sekolah nya Ray kamu suka"tanya bunda sambil memperlambat jalan sepeda motor nya.

"suka ndaa"jawab ray.

"seperti nya enak,tapi gak bisa pulang ya"katanya lagi.

"iya namanya juga asrama ya gak bisa pulang kalo gak libur sekolah"ucap bunda.

"ya ndaa tapikan boleh dijengukin"tanyanya lagi.

"boleh lah kan ada jadwal jenguk nya"

"in sha Allah,baik buat mu Ray"jelas bunda lagi.

"iya ,Ray ikut aja apa kata ndaa"kata Ray pasrah.

"ya udah,pegangan jangan tidur"kata bunda mengingatkan Ray karna bunda mulai melajukan motor nya.

perjalanan yang tak begitu lama hanya menempuh sekitar 30-45 menit ini pun berakhir motor mulai memasuki halaman rumah terdengar riuh anak-anak belajar seperti nya temen-temen Rani belum pada pulang.

"assalamualaikum,Weh masih belum pada kelar belajar nya"sapa bunda ketika sampei di teras depan rumah nya.

"waallaikumsalam, belum Tante"jawab mereka serentak.

"ya sudah di kerjakan dulu tante masuk ya"ucap bunda melangkahkan kaki nya ke dalam rumah.

jangan lagi bertanya kemana Ray sudah pasti lari ke kamarnya bermain gawai tiada waktu yang terbuang untuk nya dengan gawai itu yang membuat bunda sering emosi sebab hampir semua tanggungjawab nya lalai karna gawai.

bunda menuju kamar nya berganti baju dinas rumahan biasa kalo emak-emak gini paling juga daster abadi hehehe..

Drrtt...drrtt..gawai ndaa berbunyi sebuah pesan masuk di aplikasi hijau nya.

"ndaa sudah pulang"chat ayah.

"sudah yah ,sudah di rumah ini baru aja mau rehat bentar"balas bunda.

"ya sudah , tadi ayah pulang makan siang bunda gak ada jadi kangen"chat ayah.

"iya maaf telat bunda pulang nya tadi ke asikan liat sekolah Ray"balas bunda.

"ya sayang, met rehat ya ..ayah pulang agak telat ya"chat ayah.

"mau kemana memang"balas bunda curiga.

"mau mampir cari bibit bentar ke toko tanaman"begitu bunyi pesan ayah.

klinting...pesan itu masuk di gawai bunda tanpa lagi terbaca rupanya sang bunda terlelap karna kecapean dan ayah menanti balasan pesan nya berfikir bunda mulai ngambek maklum bunda tipikal orang yang cemburuan.