Tanpa takut, dia meraih kepalan seperti kepala goblin dengan tangannya yang besar dan menembakkan tinju lurus ke arahku di depanku.
Suara kakakku terbang ke arahku saat aku menginjak tatara saat aku menerimanya di perisai di tangan kiriku.
"Turun, Anita! Kamu terlalu jauh!"
"Aku tahu, aku tahu, tapi...!"
Tapi di luar itu tidak ada kata. Karena semua orang di sini tahu lebih dari itu. Sudah beberapa menit sejak kami bergegas ke segerombolan monster. Tetap saja, kami masih dikelilingi oleh gerombolan monster. Kalau begitu, aku tidak bisa menerobos selamanya...!
"Turun karena tidak apa-apa!"
"... Saya mengerti!"
Diceritakan berulang kali oleh kakakku, aku mundur beberapa langkah sambil menggigit gigiku ke dalam. Alasan mengapa saya tidak bisa menerobos adalah karena saya tidak bisa bergerak seperti yang saya inginkan karena saya dikelilingi oleh monster. Juga besar bahwa satu monster lebih sulit untuk mati dari biasanya.