Rintan teringat akan hal jahat yang dia pernah lakukan pada Revan sehingga dapat merugikan Revan juga. Detik ini dia mengakui bahwa Revan benar-benar menjaganya seperti apa yang dikatakan oleh Revan pada mamanya.
Gadis cantik itu terus memperhatikan luka yang ada pada tangan Revan, dia terus bertanya sakit atau tidak tangan Revan yang terkena pisau tajam dari preman tadi.
Rintan tidak sempat berpikir siapa yang meminta preman itu untuk mencelakai nya sampai hal ini terjadi pada dirinya dan Revan. Sementara itu di sisi lainnya, Anggika menelepon Revan namun Revan lupa tidak membawa handphone sebab handphone Revan ditinggal di kamar.
Anggika cemas dirinya takut terjadi sesuatu pada Revan. Anggika kemudian memutuskan untuk berpamitan pada mamanya untuk pergi ke rumah Revan.
Siska bertanya pada putrinya itu mengapa harus mendatangi rumah Revan hanya karena Revan tidak menjawab telepon.