"Tidak ada, semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja," jawab Anggika pada Revan.
"Bagaimana dengan Aditya?" tanya Revan pada Anggika.
"Aditya? Nanti bicara saja sendiri sama dia," jawab Anggika pada Revan.
"Baiklah."
Bel masuk berbunyi pertanda jam pembelajaran pertama telah dimulai dan seluruh siswa-siswi SMA Brawijaya masuk kedalam kelasnya masing-masing. Winda membuka tasnya dan mengeluarkan buku mata pelajaran jam pertama.
Kedua pasang manik matanya masih terlihat jelas bahwa dirinya selesai menangis seharian kemarin. Namun hal itu tidak menjadi masalah baginya, yang terpenting dirinya sudah mengeluarkan apa yang ingin dia keluarkan pada Aditya.
Winda tidak peduli lagi dengan Aditya, dan dirinya berusaha keras untuk menghilang dari Aditya dan menjauh dari remaja laki-laki itu.