Kedua pasang mata Revan memperhatikan senyum yang terukir di gadis cantik yang saat ini tengah duduk di sampingnya itu. Siapa lagi kalau bukan Anggika yang sedari tadi menemaninya mengajaknya berbicara mengobrol panjang lebar sampai-sampai dirinya lupa akan rasa sakitnya dan sedikit demi sedikit ingatannya telah kembali.
Beberapa menit kemudian pintu ruangannya terbuka dan menampakkan 2 orang remaja laki-laki yang tidak lain adalah temannya yang ingin melihatnya tentunya melihat keadaannya siapa lagi kalau bukan Raka dan Dion.
Raka dan Dion mendapati Revan yang melihat mereka berdua bagaikan orang yang benar-benar tidak pernah ketemu dan seakan-akan tidak kenal mereka berdua.
Kedua remaja laki-laki itu merasa kasihan dengan keadaan Revan sekarang dan ternyata yang mereka berdua pikirkan memang benar-benar terjadi pada Revan dan hal itu tentu tidak ada yang mengada-ngada.
Raka mengajak ngobrol Revan dan Revan benar-benar seperti seseorang yang baru melihat Raka.
