"Yang benar saja," tambah Aditya pada Diana.
"Aku tidak pernah bohong dan serius Adit, jadi orang jangan pembohong makanya," ucap Diana pada Aditya.
"Mana undangannya kalau memang benar iya?" tanya Aditya pada Diana.
"Ini," Diana memberikan kertas undangan berwarna biru pada Aditya dan Aditya membacanya dengan cermat.
"Benar, ini asli tanpa rekayasa," ucap Aditya dengan penuh drama.
"Tapi aku nggak yakin kalau dia berubah," tambah Aditya pada Anggika, Diana dan Revan.
"Kamu diundang Revan? Kenapa perasaanku nggak enak," ujar Aditya pada Diana.
"Untung dong, dia sudah tobat," ucap Diana pada Aditya.
"Yakin?" tanya Aditya pada Diana.
"Nggak tahu, yaudah ayo masuk ke kelas," ajak Aditya pada Diana.
Mereka berdua duluan ke kelas sedangkan Anggika dan Revan masih diparkiran.
"Aku di undang kah?" tanya Revan pada Anggika.
"Iya," jawab Anggika pada Revan.
"Aku bawa apa?" tanya Revan pada Anggika.
"Bawain aja kado kosong," jawab Anggika pada Revan.