Aku bersandar pada daun pintu sambil memegangi dadaku dan perasaan tenang yang menghampiriku, akhirnya laki-laki itu meninggalkanku sendiri. Aku sangat bersyukur mataku terasa amat berat Dan mulutku mulai menguap, aku bergegas naik ke tempat tidur yang menjadi tempat berlangsungnya kejadian buruk tadi. Saking capek dan juga ngantuknya niat untuk mengganti pakaian mandi itu pun terlupakan.
Kurebahkan tubuhku di sana, karena mataku tak bisa lagi menahan kantuk yang teramat sangat. Kuharap malam ini cepat berlalu dan siang segera datang, agar aku keluar dan dapat berlari dari ketakutan ini. Ya, aku harus pergi, meninggalkan laki-laki itu. Aku tak mau menjadi objek permainan nya dan sungguh aku tak menyangka jika Marcus seperti ini, sangat jauh dari bayangan yang kuharapkan, sangat jauh dari pikiranku. Aku tak akan mau menjadi simpanannya, seandainya aku tahu sikapnya seperti ini. Tapi masih untung, malam ini dia masih memberi kesempatan bagiku dan membiarkan aku untuk tidur sendiri.