Marcus memelukku, mencoba menenangkan perasaan ku yang ketakutan oleh tingkahnya. Namun pelukannya bukan membuatku nyaman, melainkan membuatku semakin panik dan juga takut ingin berlari sejauh mungkin dari tempat ini.
"Maaf sayang, aku tak sengaja melakukan semua ini." Ucapnya sambil mengelus lenganku perlahan.
Aku hanya diam dalam dekapannya, dekapan yang erat sehingga membuatku semakin sesak dan takut berada dalam ruangan ini bersamanya. Sementara dia masih memelukku dan menenangkan ku.
"Tunggu di sini ya." Pintanya melepaskanku dan pergi meninggalkanku di kamar ini.
Aku berpikir, ini adalah kesempatan aku untuk menghindar darinya dan keluar dari kamar ini. aku tak mah di perlakuan kasar olehnya, walaupun baru kali ini tapi bagiku ini sudah keterlaluan dan menyakitkan daripada yang kemarin.