Pov Marcus
Aku benar-benar kesal. Mama menelpon kalau dia sakit dan kritis. Tapi ternyata, dia malah mengadakan makan besar tanpa sepengetahuan dan juga persetujuanku. Mengundang empat karyawan yang sama sekali tak aku sukai.
Aku mendorong pintu kasar dan kembali membanting tubuhku ke atas nakas. Aku bahkan meninggalkan kekasihku, dia di Dubai. Kami harus bertengkar hebat saat Lydia tak mengizinkan aku untuk pulang ke Indonesia, ternyata apa yang ditakutkan oleh kekasihku benar kalau mama berbohong. Dia pasti terlalu banyak bergaul dengan karyawannya yang rendahan, sehingga pola pikir mama benar-benar dangkal.