Dahi Endang mengernyit, ia makin bingung dengan kedua sahabatnya. "Huhhh,"
"Gue harus nyusulin Denny atau lanjut ngikutin Dwi?" Endang tampak bingung dan berfikir sejenak.
Gadis bertubuh gempal itu memilih mematung beberapa saat, jika ia harus menyusul Denny maka ia harus menaiki tangga, dan jika ia harus menyusul Dwi maka ia harus berjalan ke arah kiri.
Kggggrrr,
Sedangkan kini perut gadis itu terasa sakit, ah sudahlah.. lebih baik aku ke toilet.
****
Drettttttttt.
Drettttttttt.
Entah sudah kesekian kalinya ponsel Markus berdering,
"Markus segera angkat ponsel mu, itu mengganggu konsentrasiku," gumam Lydia, yang berada di bawah kungkungan tubuh gagah Markus yang tak berdosa.
Yang mendekap punggung gempal Lydia menikmati desahan dan rintihan yang bercampur satu dalam irama gerakan tubuh yang bertemu.
"Ahh.." Nafas panas Markus menerpa wajah Lydia, membuat gadis itu semakin bersemangat dan enggan mengakhiri putaran kedua mereka.