242-
Tangisan Asra terdengar hingga ke telinga Cyra, membuat sang ibu khawatir dan segera berlari menghampiri putra nya.
Yang dia dapati sewaktu sampai di depan putranya adalah, Ashera yang kebingungan dan Raefal yang berusaha menenangkan Asra.
"Abang kenapa, Mas?" Tanya Cyra.
Raefal menoleh, menghela nafasnya. "Abang nangis karena merasa kita cuman sayang sama Sera." Jawab Raefal, jujur.
Cyra tahu Asra seringkali merasa iri dengan adiknya. Tetapi, dia tidak menyangka dampaknya akan sebesar ini. Sampai menangis kencang yang tentunya akan membuat Asra sakit kepala.
Dia mengambil alih Asra dari gendongan Raefal, mengusap punggung putranya tersebut. "Kenapa nangis, sayang?" Tanya Cyra.
Asra sesenggukan. Suaranya jadi tidak jelas. "Buna gak sayang Abang. Sayangnya cuman adek. Buna cama Daddy… hiks… gak sayang Abang!" jawab Asra di tengah tangisannya yang masih tak berhenti.
