Mark membaca penjelasan yang didapatnya dari internet dengan tegang. Kedua bola matanya tak berpaling dari layar ponsel.
Brak!
Tiba-tiba saja, Mark tersentak ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.
"Oh, astaga! Tuan Muda!"
Mark segera memasukkan ponselnya ke saku celana. Ia buru-buru menghampiri tuannya yang terlihat semakin memucat.
"Mengapa Anda tidak memanggil saya, Tuan Muda?!"
Mark memapah Zio kembali menuju sofa panjang di mana Zio duduk tadi. Baru saja mereka keluar dari kamar mandi, Zio pun menahan langkahnya.
"Ada apa, Tuan?"
Zio menatap wajah Mark.
"Bawa saya ke wastafel sekarang juga!"
Tanpa menunggu lama, Mark segera memapah Zio menuju ka tempat yang diinginkannya.
"Silakan, Tuan Muda!"
Mark berdiri tepat di samping kiri Zio. Ia melihat tuannya memuntahkan cairan bening hingga wajahnya memerah.
"Astaga!"
Mark mulai panik. Di saat-saat seperti ini, ia sungguh berharap Sam cepat datang.