Vyacheslav melihat perubahan ekspresi pada wajah Luciana. Ia tahu bahwa ada yang tidak beres dengan supermarket ini.
"Baiklah. Saya akan menyumbangkan beberapa ide brilian yang saya miliki untuk memajukan supermarket ini."
Vyacheslav tidak langsung bicara. Ia menatap Luciana yang sibuk dengan ponsel.
"Apakah di supermarket ini tidak memiliki peraturan?"
Vyacheslav menatap wajah semua orang yang ada di dalam ruang meeting. Suasana hening. Mereka menundukkan kepala.
"Silakan dilanjutkan, Tuan Vyacheslav!"
Vyacheslav semakin murka dengan perintah Luciana barusan.
"Apakah Anda pikir, saya adalah badut yang berdiri di sini untuk menghibur kalian semua?!"
Rupanya Luciana tidak terima dengan ucapan Vyacheslav barusan.
"Saya memperhatikan sejak meeting ini dimulai, ada beberapa orang yang memperhatikan dan tidak sedikit juga yang mengabaikan. Lalu, ini kah yang disebut dengan meeting mingguan pada setiap hari Rabu?"