Mereka tidur di ranjang yang sama, Steve memang belum terbuka pada Katrine tapi ia berusaha menata nya.
Namun kini Katrine bangun dengan mual-mual membuat Steve kebingungan, Katrine tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Selin menatap Eza dengan seksama, ia memikirkan satu hal yang sama, Eza segera pergi ke apotek untuk membeli sebuah tespack.
Selin harap-harap cemas, ia menunggu kedatangan Eza kembali, sampai akhirnya pintu apartemen itu terbuka dan Eza membawa plastik berisikan barang yang dia butuhkan.
Selin segera pergi ke kamar mandi, walau ini pertama kali ia menggunakannya, tespack tidak terlalu susah digunakan. Harap-harap cemasnya langsung membuat nya mematung, dua garis terlihat disana.
Selin keluar dari kamar mandi dengan tangan gemetar memegang benda strip itu. "Za, dua garis!" Ucap Selin dengan lirih.
Eza terjengkang kebelakang. "Tidak, ini bukan anakku!" Jawab Eza, membuat Selin memperhatikan wajah teman-temannya itu.
"Za?"