Tidak lama ia langsung bergegas pergi ke sana untuk segera melihat keadaan nya.
Tanpa basa basi dengan segala pikirannya yang hinggap di kepala.
Tatapan nya tidak fokus dan sedikit nanar.
Rasa khawatir juga meliputi.
Rumah sakit yang memiliki bentuk leter U itu membuat Kania bisa melihat ke lantai bawah hanya dari tempat ia berdiri sekarang.
Setelah puas melihat Khaira, Kania berniat kembali ke ruangannya. Namun langkahnya tertahan seketika melihat laki-laki yang dikenalnya. "Damar? ah bukan! Suamiku kan sedang ke kantor," lirih Kania.
Namun rasa penasarannya lebih tinggi, ia menyusuri koridor itu, dan menemukan Damar sedang duduk di kursi. Kaki Kania tertahan ia berdiri di balik sebuah tanaman yang hampir memiliki tinggi se tubuhnya. Damar duduk di samping seorang wanita.
"Damar sedang apa disini?" batin Kania.
Kania kemudian melihat wanita itu sedang menggendong seorang bayi, Damar bergantian mengelus pipi bayi yang tertidur pulas itu.