Walau masalah itu menghalanginya gak urung membuat gadis itu patah semangat.
Bagaimana pun semua ini pasti bisa di lewati.
Hari berlanjut, Lolly memutuskan masuk kantor karena ia harus tetap bertanggung jawab atas pekerjaannya, tidak lupa ia menitipkan Herrin pada Suster.
Sesampainya dikantor, para karyawan Divisinya melihatnya dengan seksama, Ia yang datang tanpa riasan merasa orang-orang sedang membicarakan visualnya.
Sampai baru saja ia duduk di kursinya, secarik kertas menempel di layar komputernya, WANITA MURAHAN! Isi tulisan itu. Lolly meraih kertas itu setelah membacanya, lalu bangkit dari kursinya dan menatap semua orang yang ada disana, "Siapa yang menulis ini?" Ia berteriak dengan menahan panas dari pelupuk matanya.
Semua orang memperhatikannya, tidak ada satupun yang menjawab, beberapa hanya mendelik kan mata setelah berbisik.
"Apa maksud kalian dengan ini?" Lolly lanjut berucap.