Teriakan yang menggema selalu membuat hati seseorang terkejut.
Itu hanya alasan, aku tahu!" Suara lantang wanita itu menggelegar memekak gendang telinga pendengarnya.
Seorang wanita yang terlihat masih muda, berjalan keluar dari sebuah kafe mewah di ujung jalan Jakarta.
Ia mengenakan blus biru muda dengan rambut yang di tata rapih dan sempurna. Beberapa kali ia mengusap matanya yang berembun dengan punggung tangan putihnya.
Terlihat seorang laki-laki yang sudah siap menyambut kedatangannya. Laki-laki itu membuka pintu mobil untuknya, diikuti tatapannya kepada seorang yang mengenakan jas putih di seberang jalan yang terpaut tak jauh dari tempatnya.
Laki-laki di seberang itu terlihat sendu, namun siapa saja tahu bahwa ia sedang berada didalam amarahnya. Ia kalut, melihat wanita yang ia perjuangkan, wanita yang disayanginya sejak ia kenal dengan dunia, kini pergi bukan dengan dirinya, kini menangis bukan dihadapannya, tetapi kini ia menangis karena dirinya.