Chereads / AFFAIR WITH INFIDELITY / Chapter 13 - SPECIALIZED FOOD

Chapter 13 - SPECIALIZED FOOD

Meskipun sekarang sudah musim penghujan, banyak orang tetap menginginkan makanan dengan kesan dingin. Kini Steve menyajikan sebuah makanan khas Belanda.

BOERENKOOLSTAMPPOT namanya, ya namanya ya sangat panjang ini adalah makanan dari negara dimana ia tinggal dan menuntut ilmu. Tampilan nya yang mempesona membuat Sonia takjub tak percaya lelaki di depannya rupanya bisa memasak.

Walau di Belanda memang terkenal dengan aneka sup nya, namun kali ini Steve menyajikan makanan yang jauh dari kesan itu.

Tidak hanya Sup yang menjadi makanan khas belanda. Ada pula makanan khas Belanda yang lezat dengan penyajian yang lebih simpel. Makanan itu adalah Boerenkoolstamppot. Makanan ini adalah salah satu hidangan Belanda tertua dan yang paling populer.  Sejak tahun 1661, Boerenkoolstamppot sudah mulai dikenal masyarakat seantero Belanda. Bahan dasar makanan ini adalah kubis khas Belanda yang disebut Kale, yang kemudian dicampur dengan kentang yang ditumbuk. Makanan ini sangat enak jika disajikan dengan saus, mustar, dan sosis Rookworst. Salah satu yang membuat makanan ini begitu populer karena kentang merupakan bahan populer yang sering digunakan masyarakat Belanda sebagai Makanan.  karena itu, Boerenkoolstamppot mengandung banyak karbohidrat, sehingga makanan ini populer di musim dingin.

Sonia langsung mencicipi nya, dan Steve menyilangkan kedua tangannya menunggu komentar.

"Ah, luar biasa! Apa restoran ku bisa memasukan ini ke dalam menu baru kami yang notabene masakan Italia karena Jimmy si penguasa dapur?'' namun tak di pungkiri FOODWORLD'S memang sering menambah menu baru.

Saat mereka sedang bercengkrama Jimmy memanggil Sonia, dan memberi tahu bahwa Ayahnya datang ia pun segera membuka baju Chef nya da menghampiri sang Ayah.

"Ayah?" sapa Sonia, menghampiri lelaki paruh baya dengan stelan jas Dormeuil Vanquish II, yang menambah wibawa nya semakin enak di pandang.

Jas Dormeuil Vanquish II terbuah dari 6 jenis bahan kain jenis langka kualitas premium dari Perancis dan Inggris. Yakni Fifteen Point Eight, Royal Qivuik, Ambassador, Vanquish II, Dorsilk dan Kirgzy White. Jas termahal di dunia ini dijual senilai $ 100,000 atau setara dengan Rp 1.400.000.000.

Tentu saja sudah pasti dia memakai itu untuk acara formal. "Tampan sekali, aku merindukanmu Ayah!" suara ceria Sonia tidak di buat-buat sudah pasti gadis kesayangan sang Ayah akan bersikap manis selalu.

"Kita jarang bertemu karena ayah juga sering ke luar negeri!" jawab Ayahnya dengan ramah, setelah memeluk putrinya itu.

"Ayah ini Steve Kakak Edward dia baru pulang satu bulan ini dari Belanda"

"Ah, Ayah malah bertemu Kakak iparmu di banding suamimu kalian belum ke rumah bahkan setelah menikah"

Mendengar penuturan sang Ayah Sonia ingin sekali mengadu, jangankan untuk menemui nya, waktu bermesraan saja tida ada Edward berikan untuknya karena terlampau sibuk.

Namun Sonia lebih tak ingin membahasnya. "Edward juga sibuk sekarang sedang di Australia" jelas Sonia.

Steve menyapa Ayah adik iparnya itu. "Kemana ayah pergi, sudah rapih begini?" tanya Sonia tidak lupa memuji ketampanan Ayahnya juga.

"Ayah pergi ke pernikahan anak teman, apakah ayah terlihat tampan?"

"Tentu saja sangat tampan sekali Ayah adalah lelaki tertampan di dunia, ayah tahu betul itu"

Ayahnya sangat suka begitu putri nya itu memuji, Sonia memang selalu mendapat kesan jujur di setiap kata-katanya.

"Oyah, kamu tidak pesan tiket hari ini?" tanya ayahnya.

"Tiket apa?" Sonia kebingungan.

"Hari ini ada acara Balet, George penyelenggara nya!"

Mendengar ucapan sang Ayah Sonia hampir saja kehilangan kesadaran, bagaimana bisa ia melewatkan acara yang ia tunggu-tunggu untuk melihat itu.

Acara yang dipimpin George Balanchine, pendiri New York City Ballet, menarik perhatian ribuan penonton memang, sudah pasti karena sangat terkenal.

Sonia belum memesan tiket dan hal itu membuatnya panik, namun Ayahnya langsung menelpon seorang Eman untuk menyediakan kursi bagi dua orang yaitu Sonia dan Steve ia tidak mengizinkan putrinya pergi sendirian di antara ribuan orang itu.

Steve juga tidak keberatan atas itu. Dan bersedia mengantar Sonia. Mereka pulang sebentar ke rumah dan segera berganti pakaian, Sonia kaget karena Steve keluar dengan pakaian senada dengan nya. Baju merah Sonia memperlihatkan sedikit belahan dadanya namun tetap tertutup ke area bawah.

Begitu sampai di acara megah itu bukan hanya masyarakat new York yang hadir tetapi para bangsawan dari Italia juga.

Bagaimana tidak, siapa yang tidak terkesan melihat tarian indah bernama balet itu.

Balet dimulai dengan balletto Italia. Kata balet berasal dari istilah yang berarti "menari".

Balletto digunakan untuk menjamu tamu di pesta pernikahan sebelum dibawa ke Prancis oleh Catherine de 'Medici ketika ia menjadi Ratu Prancis. Nantinya akan disebut "balet" di Prancis dan opera-balet oleh Lully dan Molière.

Banyak raja dan bangsawan juga akan menugaskan penari balet untuk acara-acara khusus. Bahkan, Balet Comique de la Reine ditugaskan sebagai perayaan pernikahan Pangera Joyeuse dan Ratu Louise dari saudara perempuan Lorraine, Marguerite de Vaudemont.

Sementara asal usul balet berakar pada masa Renaissancedi Italia, pengaruh Prancis dan Rusialah yang membuatnya menjadi tarian dengan posisi yang mulia.

Sampai sekarang seorang penari balet harus mengikuti les dan semacamnya untuk menjadi penari hebat yang akan tampil di acara-acara megah nan mewah yang di hadiri para bangsawan dan pejabat negara.

Sonia sangat antusias begitupun Steve dimana ia baru pertama kali melihatnya. Mereka menonton sampai kahir dan Sonia terus memuji keindahan para penari balet itu ketika perjalanan pulang.

"Bukankah tadi sangat hebat, mereka terbang seperti memiliki sayap!" lirih Sonia pada Steve begitu memasuki rumah.

"Son!" panggil Steve membuat dia menoleh kemudian.

"Apa?"

Steve mendekat padanya. Sonia langsung gugup seketika. "Apakah aku boleh melihat kamu menari balet?" tanya Steve kemudian.

Sonia melihat ke sorot mata Steve, kemudian ia menyunggingkan senyum dan memperlihatkan deretan giginya yang putih. "Tentu saja, ayo!" Sonia menarik tangan Steve menuju studio nya. Ia segera mengganti baju di ruangan kecil di dalam studio itu.

Dear Life- Anthony Hamilton lagu itu langsung di putar begitu Sonia siap dengan baju nya dan mulai menari dengan senyuman, ia terus tersenyum sepanjang melakukan itu. Steve tentu saja sangat terpesona bahkan sampai detik-detik terakhir.

Begitu selesai Sonia berniat mengganti pakaian nya. Di kamar studio itu. "Kenapa baju itu kecil? apakah dia melebar saat kamu memakainya?" Steve tiba-tiba mengagetkan Sonia, sembari menunjukkan barang yang ia tanya.

"Ah itu, aku selalu bermimpi punya anak perempuan kembar dan akan mengajarkan nya balet aku membelinya saat pertama menikah setelah Edward menata barang di studio ini"

"Haruskah kita membuat bayi-bayi cantik yang kamu dambakan?" Steve menutup gorden tempat Sonia akan berganti pakaian dan langsung menyergap nya.

Mereka melakukan ciuman lagi di sana dan dengan masih memakai baju balet nya Sonia duduk di pangkuan Steve, namun hanya melakukan ciuman saja namun sedikit panas karena mereka sama-sama bernafsu.