Sampai mereka menyudahi, kenangan bertemu bahkan lamaran dadakan menyinggapi pikiran gadis itu.
Mereka amat sangat bahagia. Sungguh inilah yang diinginkan selamanya, namun hanya bertahan seadanya dengan luka yang tergores.
Bayangan!
Masih mendekap gadis itu di pelukannya membuat gadis itu memikirkan banyak hal, sehingga ia terus meraung dan tak bisa menghentikan tangisnya.
Ia sendiri merasa bingung mengendalikan perasaannya itu.
Suara tangis Khaira menggema di ruangan itu, Aditya kini tahu bahwa gadis itu benar-benar mengkhawatirkannya. Tangannya masih mengelus rambut Khaira dengan lembut.
Aditya menatap langit-langit ruangan itu, "ganti baju gih,'' ucap Aditya, menyadari Khai masih memakai baju yang terkena air hujan.
Khaira mengangkat tubuhnya,'' maaf, kamu jadi basah.''
Aditya tersenyum mendengar ucapan Khaira, mengingat itu hal yang selalu diucapkan gadis itu, saat memeluknya dalam keadaan basah.