Chapter 9 - Bab 9

Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.

Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya.

"Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle.

"Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya.

"Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun.

"Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya.

"Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak terlalu memikirkan itu, aku sedang sibuk membuat desain villa yang akan kita bangun di kota B, dengan nuansa pantai yang sangat indah," Jelas Vallery.

"Aku juga sudah memberikan desain nya pada Paman Alex untuk segera dilaksanakan pembangunan nya," lanjutnya lagi.

"Pasti akan sangat indah," ujar Keira sambil membayangkan betapa indahnya villa itu nanti apa lagi dengan pemandangan pantai yang begitu indah dan suara desiran ombak yang menyapu pasir pasti akan luar biasa.

"Ya itu benar, oh ya valle kapan kau akan mulai pemotretan di JB agency?" tanya Arjun.

"Mungkin lusa, satu bulan lalu aku sudah menandatangani kontrak nya, jadi lusa sudah mulai pemotretan dan pembuatan iklan, El juga besok sudah tiba lagi disini," jelas Vallery.

"Bagus sekali, kita akan sering bersama sekarang," ucap Arjunl senang.

"Kei kenapa kau diam saja? biasanya kau yang paling berisik saat kita berkumpul," tanya Arjun sedikit heran dengan Keira.

"Aku hanya sedang membayangkan villa yang akan di bangun nanti, betapa indah nya villa itu nanti dan aku akan menikmati liburan disana kelak, kalian harus berjanji setelah villa itu jadi kita semua akan berlibur kesana dan bersenang-senang, oke!" ucap Keira yang begitu antusias.

Belum sempat mereka menjawab keira sudah menjawab sendiri perkataan nya.

"Oke, sepakat!" ujarnya sambil tersenyum seorang diri, sedangkan teman-temannya menatap Keira aneh dan hanya mendengus kesal, bahkan mereka belum berkata apapun.

Setelah merasa puas atas pertemuan mereka, mereka pun bergegas pulang karena hari sudah mulai petang.

Adit kembali ke apartemen nya begitu juga dengan Keira.

Arjuna juga kembali kerumahnya, sedangkan Vallery tentu saja kembali ke rumah Kenzo.

Pukul tujuh malam Vallery sampai di rumah tapi Ken juga belum kembali dari luar kota, kemudian Valle segera masuk ke kamar untuk membersihkan diri, setelah itu ia merebahkan badannya di tempat tidur karena ia merasa sangat lelah hari ini, Valle melihat jam masih pukul 8, ia pun memutuskan untuk memeriksa pekerjaan nya sambil menunggu Kenzo pulang, tepat pukul 11 malam terdengar suara deru mobil Ken.

Dan tak berapa lama terdengar suara pintu terbuka.

Ceklek

"Kenapa belum tidur?" tanya Ken.

"Aku menunggu mu, kau pasti lelah sekali, aku akan menyiapkan air hangat untuk mu," ucap Valle dan langsung meletakkan laptopnya di atas tempat tidur.

"Tidak setelah aku melihat mu," goda Ken pada Vallery.

"Kau ini," Vallery hanya menggelengkan kepalanya saja.

Sebelum menyiapkan air hangat Valle melepaskan jas milik kenzo, Ken menatap lekat wajah cantik istrinya itu, ntah apa yang merasuki pikiran Ken saat ia, begitu saja ia meraih tubuh Valle dan memeluk nya.

"Biarkan seperti ini sebentar saja, aku sungguh sangat lelah," ucap Ken sambil memejamkan matanya menghirup dalam-dalam wangi rambut Vallery.

Vallery hanya bisa membiarkan sang suami memeluk nya saat ini, walau Valle sempat kesal karena Ken tidak bisa hadir di acara wisuda nya tadi, namun ia tau jika Ken memang begitu lelah hari ini, ada rasa hangat yang ia rasakan saat Ken memeluk nya.

Kem melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah istri nya, ia mendekatkan wajahnya dan dia mengecup sekilas bibir Vallery, tentu saja hal itu membuat Vallery terkejut, karna itu pertama kalinya Ken melakukan hal ini padanya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Valle.

"Ya, aku hanya sangat lelah,"

"Segera lah bersihkan dirimu, aku akan menyiapkan air hangat sebentar," ucap Valle hendak melangkah ke kamar mandi.

Namun saat valle hendak beranjak Ken memegang tangan Valle hingga menghentikan langkahnya.

"Tidak perlu, kau tunngu saja disini," ujar Ken sambil tersenyum tipis.

"Baiklah," jawab Valle.

Setelah selesai membersihkan diri Ken melihat Valle masih menunggunya duduk di ranjang menyenderkan tubuhnya di dipan tempat tidur sambil membaca buku.

Ken merebahkan badannya dan meletakkan kepalanya di pangkuan Valle, Valle yang melihat itu pun meletakkan bukunya di atas nakas, perlahan ia membelai rambut Ken.

"Apakah kau sangat lelah? sini biar aku pijat," ucap Valle.

"Tidak, biarkan seperti ini saja," saut Ken sambil memejamkan matanya.

"Apakah ada masalah?" tanya Vallery ragu-ragu.

"Hm, ada beberapa masalah di perusahaan cabang yang ada di kota s," jawab Ken masih tetap memejamkan matanya.

"Apapun masalah nya kau tetap harus menjaga kesehatan mu," balas Valle.

"Iya, aku akan mengingat nya," jawab Ken.

Ken bangun dari posisinya dan duduk di samping Valle, Vallery memandang wajah lelah suaminya itu, perlahan Ken meraih dagu Valle menempelkan bibirnya pada bibir Valle cukup lama mereka melakukan aktivitas itu, setelah mereka merasa kekurangan oksigen baru mereka melepaskan nya, sejenak ken menatap wajah malu sang istri, dan kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya itu.

Hawa panas yang merasuki tubuh mereka mulai menjalar, Ken kembali menatap Vallery dengan mata yang sudah berkabut.

"Boleh kah?" tanya Ken dengan nada lirih namun mampu membuat Vallery tak bisa berkata apapun.

Tidak ada jawaban dari Valle, ia hanya menatap dalam-dalam kearah suaminya itu, tapi dari sorotan matanya ia juga tidak menolak pertanyaan Ken.

Ken kembali melanjutkan aktivitasnya perlahan, dengan lembut tanpa menyakiti istrinya.

"Apa kau belum pernah melakukan nya?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Ken saat ia mengetahui jika Valle sama sekali blm pernah melakukan hubungan suami-istri dengan siapapun seperti dugaan Ken waktu itu.

Valle menatap kedalam mata Kenzo, ia hanya menggelengkan kepalanya tanpa keluar satu katapun dari mulutnya.

"Apa kau yakin akan melakukan nya dengan ku?" tanya Ken kembali.

Valle hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Kenzo.

Dan mereka pun kembali melakukan aktivitas mereka, hinggannga sampai mereka pun hanyut dalam permainan yang mereka lakukan.

Ini pengalaman pertama untuk Valle, tapi tidak dengan Ken, tapi baru kali ini dia melakukannya dengan seorang yang masih bersih, hingga membuat pengalaman yang tidak akan pernah ia lupakan, bahkan ia terkejut mendapati Valle yang masih bersih, ia merutuki dirinya pernah berkata pada Valle bahwa dia biasa melakukan nya selama di luar negeri dengan pergaulan bebas disana.

Sejak malam itu, Valle berjanji pada dirinya sendiri bahwa mulai saat ini dia akan benar-benar menjadi istri dari Kenzo sepenuhnya.

Namun ia tidak tau apa yang akan terjadi esok, bagaimana dengan Ken? apakah suaminya itu bisa menerima seperti halnya dia? ntah lah, Valle hanya bisa berharap yang terbaik untuk hubungan mereka.

Karena bagi Valle, ini adalah awal baru untuk nya menjalankan rumah tangga bersama Kenzo.

Bersambung