Chapter 2 - Bab 2

Setibanya di kediaman Wijaya, Valery dan Paman Alert keluar dari mobil, Paman Alert membuka bagasi mengambil koper milik vallery.

Valery berjalan memasuki kediaman itu dan disambut oleh para maid, mereka sangat antusias dengan kedatangan vallery. Karena ia memang gadis yang sangat sopan dan menghormati para pekerjanya.

Apalagi Bi Asri yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri, karena Bi Asri lah yang mengurusnya sejak kecil, sedangkan kakaknya ntah kemana saat ini, mungkin sedang shoping atau bersenang-senang seperti biasanya.

"Apa kabar Bi? aku sangat merindukan Bibi," tanya Valle sambil memeluk Bi Asri.

"Alhamdulillah sehat non, nona apa kabar ?makin cantik aja," ucap Bi Asri membalas pelukan Valle.

"Bibi bisa aja," balas Valle lalu ia pun masuk kedalam rumah dan menyapa para maid yg ada disitu.

Karena ia lelah ia pun izin untuk istirahat di kamar nya, Paman Alert membawa kan koper nona mudanya yang berada dilantai atas, kamar Valle masih tetap sama seperti lima tahun lalu.

Karena Daddy nya melarang siapapun merubah kamar putri kesayangannya. Bahkan kakaknya pun tidak berani membantah.

Ia merebahkan badannya di kasur king size kesayangannya, ia sangat merindukan kamar nya itu, tak lama karena lelah ia pun tertidur.

Tepat pukul 5 sore ia terbangun, Lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, saat ia keluar dari kamar mandi, tiba-tiba ponselnya berdering.

ring...ring..

Vallery berjalan kearah tempat tidur karena ponselnya berada disana, di lihatnya sang Daddy lah yang menelpon.

Daddy ia calling.....

"Hallo, ya dad ..."

"Sayang, segeralah bersiap nanti akan ada acara makan malam bersama rekan kerja Daddy, sebentar lagi Daddy akan pulang," ujar Daddy Ray dari sebrang sana.

"Baiklah dad," jawab Valle dan tidak lama telpon pun terputus.

Valle segera bersiap, ia memilih memakai dress berwarna pink, dengan polesan make up natural  yang menghiasi wajahnya serta rambutnya yang ia biarkan tergerai begitu saja ia terlihat sangat sangat cantik.

Valle berjalan keluar untuk melihat-lihat rumah nya yang sudah lama ia tinggal kan, tidak ada yang berubah dari rumah itu, masih seperti 5 tahun lalu saat ia pergi.

Langkah Valle berhenti di depan pintu kamar kakaknya, kamar itu masih terkunci rapat menandakan tidak ada penghuninya didalam sana.

Valle menghela nafas dan menggelengkan kepalanya memikirkan sikap kakaknya yang tidak berubah sampai sekarang.

***

Tepat pukul 7 malam tamu nya pun datang disambut oleh Daddy Ray.

"Hallo tuan dan nyonya Admaja, apa kabar? mari mari silahkan masuk," ucap Daddy Valle menyambut keluarga Admaja.

" Seperti yang anda lihat tuan Wijaya kabar kami baik-baik saja," jawab tuan Admaja seraya melemparkan senyum kepada tuan Wijaya.

Mereka pun masuk kedalam rumah. Diruang tamu mereka mengobrol tentang bisnis dan tentang perjodohan anak anak mereka. Dan kemudian pandangan tuan Admaja  beralih kepada Valle yang saat ini sedang menuruni tangga, gadis itu berjalan dengan anggunnya menghampiri daddy nya diruang tamu seraya tersenyum kepada tamu Daddy Ray dan tamu sang Daddy yang tidak ia kenal.

"Hallo om, tante." ia mencium tangan tuan dan nyonya Admaja sambil tersenyum ke arah mereka.

"Hai sayang, ya ampun kau cantik sekali ,kapan kau tiba nak?" tanya Anita mama Kenzo.

"Siang tadi Tante " jawab nya.

"Hmm, baik lah kemari nak duduk disebelah mama" ucap Anita.

"Mm...ma..ma? " tanya valle sambil mengerutkan keningnya sedikit heran karena memang pasalnya mereka baru bertemu saat in.

"Iya sayang, sebentar lagi kan kau akan menjadi menantu mama, berarti anak mama juga dong," jawab mama Anita dengan senyum yang sangat manis menghiasi bibirnya.

"Aa-apa maksud nya menjadi menantu?" Tanya Valle yang benar-benar tidak tahu apapun.

Valle melihat ke arah daddynya "Ada apa ini dad?" tanya Valle.

Sungguh ia benar benar bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

"Benar sayang kami sudah sepakat menjodohkan mu dengan tuan muda kenzo anak dari om James dan nyonya Anita." ucap Daddy Ray.

"Maafkan Daddy sayang, Karena tidak memberi tahu mu sebelumnya." lanjutnya lagi penuh penyesalan.

Vallery begitu terkejut dengan apa yang ia dengar saat ini, jujur saja ia bingung dan kesal, karena ia tidak mengetahui apa-apa.

Daddy Ray menyuruh nya pulang karena ada hal penting yang harus dibicarakan dan juga keadaan Daddy nya yang kurang baik saat ini, tapi ternyata ini hal penting nya, pikir Valle.

"Bisakah beri waktu aku untuk berfikir untuk memutuskan ini?" tanya Valle sambil menundukkan kepalanya.

Ia benar-benar tidak ingin membuat daddy nya kecewa. Tetapi menikah dengan orang yang bahkan Valle tidak tahu siapa orangnya, dan itu sungguh di luar dugaannya selama ini.

Kenapa harus dia? Kenapa tidak kakaknya saja? usianya saat ini bahkan masih cukup muda walau ia sudah dewasa. Tapi kan ada kakak nya yang sudah matang di usianya yang sekarang, kenapa harus dirinya yang masih 22 tahun.

"Tentu nak, kau bisa memikirkan nya dulu, tapi om harap kau tidak mengecewakan kami," ucap james.

henniing....

"Oh iya tuan James dimana kenzo?" tanya daddy Ray memecahkan keheningan.

"Maafkan anak ku yang satu itu, karna tidak bisa hadir. Dia sedang ada pekerjaan penting yang tidak bisa di tinggalkan," jawab James.

"Mmm, baiklah. Kalau begitu mari kita makan malam dulu." ajak Rey sambil mengajak tamunya ke meja makan.

Setelah makan malam tuan dan nyonya Admaja pun pamit untuk pulang karena memang sudah pukul 10 malam.

***

Pagi harinya Valle bersiap akan pergi ke kampus untuk mengurus kepindahannya melanjutkan kuliahnya di kampus yang sama dengan Jonathan adik sepupunya. Valle saat ini sudah semester akhir dan hanya tinggal 1 semester lagi ia akan lulus S2 di jurusan manajemen bisnis.

Ia memakai pakaian casual ke kampus bersama Jonathan, pagi-pagi sekali setelah mendengar kabar bahwa vallery sudah tiba, Jonathan langsung bergegas menemui kakak kesayangannya itu.

Ya Nathan dan Valle memang sangat dekan selama ini, walau Valle jauh mereka masih tetap berkomunikasi dengan baik, bahkan sangat baik.

Mobil sport yang mereka tumpangi memasuki area parkir kampus, seperti biasa banyak mata yang tertuju pada mereka, apalagi para wanita yang selalu mendambakan Nathan karena memang Nathan terkenal di kampus itu sebagai salah satu famous kampus.

Pada saat turun dari mobil banyak pasang mata yang terkagum pada wanita yang sedang bersama dengan Nathan, siapa lagi kalau bukan Vallery kakak perempuan kesayangannya.

Namun Valle tidak memperdulikan tatapan tatapan orang lain padanya.

.

.

.

Bersambung

Hai Readers kesayangan, sebelumnya kenalin Saya Velia, Semoga kalian suka dengan ceritanya. 

Terimakasih untuk yang udah mampir.

Happy reading gaes.