"Aku melakukan ini semua hanya untuk menarik perhatianmu, Kyo. Aku menyuruh Roy merekam saat kalian latihan, dan menirukan semua koreografi yang kau ciptakan, itu semua agar kau mencariku. Dan kita bisa bicara dari hati ke hati," ucap Tio sambil tertunduk, malu-malu.
"Eh, si anying! Aku sama sekali enggak ngerti ucapanmu. Hasshh, kenapa jadi rumit seperti ini?" Kyosuke mengacak kasar rambutnya, frustrasi. Baru kali ini ia menghadapi kisah cintanya serumit ini.
"Kau pasti tahu istilah 'seseorang selalu mengganggu gadis yang ia sukai' dan--"
"Tapi, aku bukan seorang gadis, Bodoh!" sela Kyosuke. Matanya membola saat menyadari sesuatu.
"Tu-tunggu! Jangan bilang kau ...."
Tio merunduk, menyembunyikan pipinya yang mulai bersemu merah.
Sadar situasi semakin kacau, Kyosuke berusaha minta bantuan pada Mikka.
"Mikka, jadi sekarang kau yakin bahwa aku tak bersalah, 'kan?"
Mikka terdiam. Wajahnya terasa memanas, tapi buka karena marah.