Zian berjalan mundur perlahan dan bergabung dengan dua rekannya. Tio dan Ryo masih memegangi hidungnya yang berdarah.
Zian berbalik, mengajak kedua rekannya untuk meninggalkan tempat itu. Namun, sebelum ia benar-benar jauh, dia melirik ke arah Kyosuke kembali sambil mengatakan, "Dasar anak haram! Tidak punya ayah!"
Kyosuke tersentak mendengar gumaman Zian. Dia yang akan meninggalkan tempat itu, kini berbalik dan berjalan mendekat ke arah Zian.
Jantung Zian langsung berdetak cepat ketika menyadari jika Kyosuke berjalan ke arahnya.
"Hah? Kau ngomong apa tadi, Zian?" tanya Kyosuke, penuh penekanan.
Zian hanya menolehkan wajahnya sejenak.
"Apa? Aku nggak ngomong apa-apa kok."
"Kau bohong! Kau mengatakan sesuatu tadi, Zian!" bentak Kyosuke. Dia mati-matian untuk menahan amarahnya sejak tadi. Bahkan, saat ini tangannya terkepal erat hingga urat-uratnya terlihat.
Zian tersenyum tengil. Dia masih berjalan bersama kedua rekannya, tanpa berbalik ke arah Kyosuke.
