Kyosuke memundurkan tubuhnya untuk menghindar. Hakam begitu kesal. Hakam kembali melayangkan tinjunya beberapa kali, tapi hanya udara kosong yang ia tinju. Kyosuke berkali-kali menghindar.
"Hey, Bocah! Kenapa kau terus menghindar, hah?! Apakah kau berniat kabur dan menangis di pangkuan ibumu, hah?!" kesal Hakam, tapi Kyosuke sama sekali tak menyahut.
"Hahaha ... jangan bercanda, Kak Hakam! Kyo 'kan tidak punya ayah dan ibu. Kyo bahkan tinggal hanya bersama kakak kembarnya yang cul--!" Ucapan Zian terhenti saat tiba-tiba ada yang melempari mulutnya menggunakan mangga yang masih kecil.
Baru saja Kyosuke menendang mangga muda seukuran kepalan tangan anak bayi dan tepat mengenai mulut Zian.
"Seharusnya, kau menggunakan mulutmu itu mengatakan hal-hal yang lebih bermanfaat, Zian!"
"Brengs*k!" desis Zian sambil melemparkan mangga muda itu ke tanah.
"Diamlah dulu, Zian!" bentak Hakam yang langsung membuat Zian kicep. Kemudian, Hakam menatap tajam ke arah Kyosuke.