Kyosuke masih menekan luka tembak di lengan kirinya. Darah masih mengalir melalui sela-sela jemari yang menekan luka itu.
"Kyo! Ayo kita ke rumah sakit!" ajak Ayane, panik. Ayane menyobek ujung kemejanya secara memanjang dan digunakan untuk membebat luka pada lengan kiri gebetannya.
Kyosuke membiarkan Ayane, ketika temannya itu membebat lengan Kyosuke menggunakan sobekan kemeja berwarna putih milik Ayane.
"Tidak perlu sepanik itu, Aya! Ini hanya tergores peluru yang melesat tadi. Untung saja aku cepat menyadari bahaya tadi. Kalau tidak, pasti kau sudah terkapar di sini dan aku yang akan kerepotan karena harus menghadapi saudaramu."
***
Tapi, yang dilihat oleh Kyosuke malah Kerim yang perlahan mulai bangkit. Kerim mulai bangun dan memegangi kepalanya yang berdarah-darah. Setelah itu, pandangan Kerim kini terfokus pada Ayane.
Kerim meraih sesuatu dari balik mantelnya.
Mata Kyosuke melotot mengetahui benda yang berada di balik mantel si penculik itu.