Arka akan tetap membantu siapa pun yang berada di hadapannya saat ini. Entah itu Kensuke maupun Kyosuke. Yang jelas kedua pemuda itu sudah Arka anggap seperti saudara kecil.
"Bagaimana, Kawan? Apakah kau menemuka petunjuk keberadaan saudara kembarmu?" Arka bertanya kembali.
Kensuke kini terlihat memijit dagunya seolah memikirkan sesuatu.
"Sebentar, aku akan menyambungkan benang merahnya dulu, Kak Arka."
"Kenapa jadi malah mainan benang, huh?!" tanya Arka yang kesal akan jawaban ambigu Kensuke tadi.
"Jangan bercanda, Kak Arka!"
Kensuke mengembuskan napas kasar. Tetangganya yang kurang pintar itu selalu saja mengganggu di saat Kensuke terlihat keren dan bijak.
Mereka berdua sibuk berdebat dan mengabaikan Roy yang masih pingsan, beberapa langkah dari tempat mereka saat ini.
Kensuke kembali terdiam sejenak. Ia memasang wajah serius seolah berpikir keras, masih pose memijit dagu.