"Aku melihat kau membicarakan sesuatu dengan dua lelaki dewasa sebelum ini. Kalian membicarakan tentang seseorang yang hilang. Jika tidak salah menebak, yang kalian bicarakan saat di cafe itu adalah Kyosuke, benar 'kan?" tuduh Kensuke, mengingat kejadian saat di cafe.
Arka menepuk keningnya ketika melihat cara menginterogasi versi Kensuke, sang pelajar yang pandai itu. Jika Kensuke menginterogasi dengan cara seperti itu, tidak akan ada seram-seramnya, 'kan? batin Arka.
Ah tunggu! Dari awal mereka berdua memang tidak seram sebenarnya. Suara mereka saja terdengar seperti katak yang terjepit. Tapi, setidaknya Arka lebih bisa membuat seseorang merasa tertekan daripada Kensuke.
Roy menarik sudut bibirnya ketika mendengar nama 'Kyosuke', tapi dia coba sembunyikan seringaian itu.