"Apa kamu tidak pernah berpikir, Kyo? Apa Kensuke benar-benar menyayangimu? Atau mungkin selama ini Ken hanya merasa kasihan kepadamu?"
Aku tersentak mendengar ucapan Tio baru saja. Bahkan orang yang melihat kami berdua sekilas saja dapat menyimpulkan jika Ken baik terhadapku hanya karena rasa kasihan.
"Ya, Kensuke melihat hidupmu yang tidak menyenangkan dan merasa kasihan terhadapmu, Kyo. Itu adalah hal yang berbeda dari kasih sayang yang sebenarnya. Kalau aku yang menjadi saudaramu, aku pasti akan berpihak terhadapmu apa pun yang terjadi."
Aku masih tercenung, mencerna semua ucapan Tio.
"Jadi Kyo ... bisakah kau memberikan hak Ken sebagai yang paling kau sayangi itu kepadaku?
"Baiklah ... aku menceritakan semua ini kepadamu, agar kau tidak menempel terus kepada Kensuke. Dia ibarat matahari dan kau butiran debu, Kyo. Dia terlalu bersinar dan pada akhirnya akan membuatmu merasa sakit jika terus berada di dekatnya."
Aku masih terdiam, malas untuk membantah semua ucapan Tio.