Kyosuke lalu menurunkan lengan yang sebelumnya ia gunakan untuk menutup mata. Kyosuke menatap Dokter Vania yang kini masih duduk di sebelah ranjang ia terbaring.
"Maaf untuk apa, Dokter?" Kyosuke berucap lirih. Kyosuke merasakan firasat buruk. Semoga ini bukan tentang lelaki tidak berdosa yang Kyosuke ajak bermain detektif-detektifan selama ini.
"Setelah ini ... jangan ke sini dulu untuk beberapa minggu ke depan! Sampai aku mengatakan jika kau boleh mengunjungi pamanmu lagi, kau jangan mengunjungi dia diam-diam seperti semalam, ya? Lagipula, kamu harus bersama walimu untuk kunjungan selanjutnya. Jika kamu memang tidak punya wali, setidaknya datang ke tempat ini dengan orang dewasa lain. Kamu mengerti?" ucap Dokter Vania, terlihat sangat menyesal.
Kyosuke langsung tersentak mendengar itu. Ketakutannya benar-benar terjadi. Kondisi kejiwaan seniornya pasti semaki memburuk karena kedatangan Kyosuke semalam.
