Lisa termenung. Meresapi semua yang telah terjadi dalam hidupnya dan Hendri. Seburuk apa pun sikap Hendri, hatinya pernah singgah di dalam hati Lisa.
Ikhlas! Mungkin kata itu belum ada dalam hati Hendri. Mereka memang sudah sepakat untuk tidak lagi kembali dengan cerita lama. Tetapi, pasti masih ada rasa belum ikhlas melihat Lisa harus bersanding dengan laki-laki lain. Lisa, akan mencoba untuk memahami hati Hendri.
Lisa membuang napas, "Terus sekarang, Hendri ada di mana ya, tan? Karena saya mau membicarakan sesuatu yang sangat penting kepada Hendri."
"Kalau untuk yang ini, tante bukannya enggak mau kasih tahu kamu, tapi tante benar-benar enggak tahu keberadaan anak nakal itu, Lis."
Lisa menaikkan satu alis. "Serius tante enggak tahu keberadaan, Hendri di mana? Kok bisa sih, tan?"
"Anak nakal itu tiba-tiba pergi dari rumah dan meninggalkan surat untuk tante dan kamu." tante Mirna berdiri lalu mengambil tas yang beliau taruh di atas meja kerjanya.