Niat, Edo, memang untuk menjenguk Lisa, tetapi kalau sampai pasiennya meminta sesuatu pasti ada makanan yang dilarang oleh dokternya. Sebagai seorang laki-laki yang mencintai Lisa, Edo, enggak mau kalau sampai Lisa, menjadi sakit lama, keluar dari rumah sakit pun juga akan tertunda. Semua demi kebaikan Lisa, larangan ini sebab mereka semua sayang pada Lisa.
"Maafin aku ya, Lis!" ucap Edo penuh sesal.
"Iya sudah enggak apa-apa kok, Do! Mereka itu memang sedikit berlebihan."
"Dek, kami bukan berlebihan tapi karena kami sayang sama kamu,"
"Iya, aku tahu, Bang! Tapi masa minum dikit aja enggak boleh," tanpa terasa Lisa berlinang air mata. Dito yang ada di sampingnya enggak tega melihat adiknya menangis seperti ini.
Kalau sudah memasang wajah seperti ini, mana ada kakak yang tega melihat adiknya bersedih seperti ini.
"Iya sudah," Dito, memandang ke arah Edo, "Do, saya minta botol mineral dinginnya ya!"
Edo lalu mengambil botol mineral lalu diserahkan pada Dito. "Ini, Pak!"