Ini saatnya Anita meminta perlindungan dari ibu bosnya langsung. Tak tanggung-tanggung memang. Dalam kamusnya, Anita sudah diterapkan kalau mau cari muka sekalian sama pawangnya, jangan cari muka dihadapan banyak orang.
"Baik, Tan" jawab Anita tersenyum manis.
Eits .... sepertinya ada seseorang yang sangat enggak suka melihat senyum itu. Ya, Dito sangat benci dengan senyum Anita yang penuh dengan tipu muslihat. Dito, ingin menyangkal tetapi sudah diberi peringatan duluan sama ayahnya. Dan, sekarang yang bisa Dito, lakukan hanyalah berdiam diri dengan menatap Anita tajam.
"Nah begitu dong, Nit!" Anita mencium telapak tangan Ibu. "Kalau begitu aku permisi ya semuanya! Lisa, cepet sembuh ya."
"Iya, terima kasih banyak ya, Nit. Kamu jadi harus repot-repot ke sini." Anita menganggukkan kepala, "Iya sama-sama, Lis, dan aku enggak merasa direpotkan kok justru aku bisa lega melihat keadaan kamu. Ya sudah semuanya, assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam,"
***