Hyunjin duduk berhadapan dengan Minho dan di sebelah Hyunjin, Ryujin duduk tenang dengan menyilangkan satu kakinya.
"Jadi? Kenapa kalian mencariku? Asal kalian tau, aku baru tidur pukul 2 pagi tadi," keluh Minho kesal.
"Simpan dulu omelanmu itu, aku ingin bertanya hal penting padamu," ujar Hyunjin serius.
Minho menaikkan sebelah alisnya menatap Hyunjin bingung.
"Hwang Yeji, Kim Dahyun," balas Hyunjin santai.
Minho tampak menghela napas pelan, pemuda itu beranjak meninggalkan Hyunjin berdua dengan Ryujin.
"Hwang, apakah dia Lee Minho? Astaga kenapa dia sangat tampan," Ryujin berbisik.
"Sadarlah Shin, bahkan aku lebih tampan darinya," sinis Hyunjin.
"Kau terlalu percaya diri Hwang bodoh," Ryujin membuang wajahnya.
"Kau terlalu berisik idiot Shin, tunggu saja sampai dagingmu berada di perut serigala kesayanganku," ancam Hyunjin masih berbisik, Ryujin melotot bahkan ancaman ini lebih menyeramkan dari pada perihal perumpamaan menabur garam di atas luka.