"Dia juga punya rekaman mimpinya Yuki,"
"Hah?" Hendry menggeleng tidak habis pikir, "Gila,"
"Kayanya mereka juga ngendaliin mimpi kita deh," keynan bergumam seraya menengok pada Hendry.
Pemuda itu terdiam, "Bisa aja. Cuma... Gimana bisa?"
***
"Lucas lo udah?" tanya Yuki dari seberang sana, Lucas membenarkan letak earpiece yang terpasang di telinganya. Berkonsentrasi untuk bom di tangannya. Lima menit dua puluh detik.
Lucas segera membalas ucapan Yuki, "Bentar lagi gue cobain,"
"Lucas lo pasti bisa. Kalo nggak bisa kita move ke rencana B aja. Ledakin bom ini bareng sama orang orang keparay itu," suara Yeri terdengar bersamaan dengan suara tulang yang patah.
Lucas sedikit meringis. Memotong kabel merah dengan gunting merah muda milik Yeri sebelum tersenyum lega, "Done,"
"Bagus. Gue di lantai tiga tolong siapa aja siapin trampolin di lantai satu dong," teriakan Juwita bahkan terdengar menggema bagi Lucas yang berada di lantai enam.