"Romantis itu nggak hanya tentang bunga, coklat atau semacamnya, cukup lo selalu ada di samping gue, itu termasuk romantis"-Revanya Clarissa.
Dalam hidupnya Revanya tidak pernah merasa sekesal ini, listrik di rumahnya padam, adiknya menangis tanpa henti, ponselnya mati dan yang hanya dilakukan cewek itu hanya menenangkan adiknya supaya berhenti menangis.
"Cup cup Cel, jangan nangis ya, bentar lagi hidup listriknya," Revanya menepuk-nepuk kecil badan sang adik yang berada di gendongannya supaya tenang.
Cewek itu kemudian meraba-raba udara kosong untuk mencari botol susu milik Axel. Ketemu. Namun cewek itu kemudian merasakan sebuah tangan lain yang juga sedang memegang botol susu milik adiknya.
Tubuh Revanya menegang, dengan cepat cewek itu menarik botol susu milik sang adik dan kembali ke ranjangnya walaupun harus menubruk benda-benda di sekitarnya.
"Cel diem ya, cup cup, jangan nangis," bisik Revanya pelan, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.