Seorang gadis kecil dengan baju tidur dan boneka singa di tangan nya berteriak dan berlari saat melihat Gara hendak menaiki tangga seusai mencuci muka. Melewati Areena yang terkejut seusai membukakan pintu untuk tamu yang mengunjungi rumahnya pada pukul 11 malam.
"PAPAAA!!!"
Teriakan seseorang yang tidak asing bagi telinga nya, membuat Gara menghentikan langkahnya yang hendak menaiki tangga.
"Azel? Kesini sama siapa? Kok malem malem?" Tanya Gara terkejut. Ia membawa sang putri, Hazel ke dalam gendongan nya.
"Sama Mama.." Hazel mengarahkan jarinya ke arah pintu.
Gara dengan cepat mengalihkan pandangan nya, ke arah yang ditunjuk putrinya. Benar saja, gara mendapati ibu Hazel alias Mantan istrinya berdiri di depan pintu yang terbuka.
"Hai, Gar. Aku titip Azel beberapa bulan ya? Soalnya aku bolak balik luar kota. Kalo dititipin Sus aku khawatir Azel ga nyaman. Boleh kan?"
Dengan kaku, Gara mengangguk menyetujui permintaan tolong Mantan Istrinya untuk mengasuh putri mereka selama beberapa bulan.
Areena yang sedari tadi diam seperti patung di tempat nya berpijak, meremas baju yang ia kenakan dengan risau. Rasanya sangat asing berada di antara Sepasang manusia yang pernah menjadi suami istri.
Hubungan nya dengan Gara tidak begitu baik untuk di sebut sebagai suami istri. Bagaimana bisa tanpa berpikir panjang, Gara mengiyakan permintaan mantan istrinya tanpa mendiskusikan hal ini dengan Areena?