Gelang Kayu

🇮🇩Hans_Christian_H
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.2k
    Views
Synopsis

Prolog

JIKA AKU TIDAK MELAKUKAN ITU . . .

.

.

INI SEMUA PASTI TIDAK AKAN TERJADI . . . .

.

.

ARRRRRGH!!!

.

.

I-INI SALAHKU....

~~~

Pagi hari itu, arunika terlihat sangat menawan. Suara desir angin, kicauan burung, serta pedagang sayur keliling membuat suasana pagi itu semakin terasa indah.

Tok...Tok....

"Tang, Lintang" ucap seorang anak laki-laki muda seraya mengetuk pintu rumah sahabatnya.

Tidak ada jawaban.

"Tang?" Ucap anak itu kedua kalinya.

Kreeek....

Pintu rumah Lintang terbuka, lalu keluarlah seorang perempuan paruh baya yang terlihat sangat mengantuk.

Seraya memegang sebuah cangkir yang berisikan teh, perempuan itu berkata, "Maaf menunggu ya Sa, tadi tante sehabis membuat kopi ini."

Melihat cangkir yang berisikan teh itu, Arsa hanya bisa terdiam dan berfikir bahwa mungkin saja ia sedang kelelahan sehabis bergadang menemani Lintang belajar mengenai sistem proyek yang akan mereka buat hari ini.

"Eh iya, ada apa ya Sa? Tumben banget kamu pagi-pagi gini sudah datang"

"Aku mau mengajak lintang untuk pergi ke sekolah, Tan." Ucap Arsa, "Karena sekolah sedang mengadakan lomba yang berkaitan dengan science, Tan."

"Ohh kompetisi science yang dibicarakan Lintang kemarin, tunggu sebentar ya Sa, Lintang lagi sarapan tuh,"

"Baik, Tan"

Beberapa menit berlalu...

Lintang keluar untuk menemui Arsa yang sedari tadi menunggunya di luar. Arsa tidak mau masuk kerumah Lintang karena ia sangat suka bermain dengan seekor anjing peliharaan Lintang yang masih kecil dan menggemaskan. Setiap Arsa mengunjungi Lintang, ia pasti menyempatkan diri untuk bermain dengan anjing itu walaupun hanya beberapa menit saja. Melihat Arsa yang sedang bermain dengan anjingnya, Lintang kembali mengingatkan kepada Arsa bahwa mereka sudah hampir telat datang ke sekolah.

Mereka segera berlari ke tempat pemberhentian bis untuk pergi ke sekolah. Selama di perjalanan menuju sekolah, mereka berbincang singkat mengenai proyek yang akan mereka buat dan resikonya. Arsa mengatakan kepada Lintang bahwa proyek ini akan sangat beresiko. Tidak menutup kemungkinan untuk radiasi mematikan yang bisa mengubah DNA manusia itu terjadi atau bahkan dapat membuat kematian secara instan. Tetapi, Lintang sangat bersikukuh bahwa proyek ini aman dan tidak akan menimbulkan bahaya apapun.

Pertengkaran karena berbeda pendapat memang sering terjadi, tidak terkecuali pada kedua sahabat ini. Arsa yang sedang tidak ingin untuk terus berdebat, memutuskan untuk menyetujui ucapan Lintang.

Saat itu, suasana yang canggung sangat terasa antara Lintang dengan Arsa. Untuk mencairkan suasana, Lintang berusaha untuk mengembalikan senyuman sahabatnya itu dengan melontarkan lelucon - lelucon yang sangat lucu baginya. Ya, baginya.

"Sa, kenapa kalau naik motor bawaannya pengen ketawa?" Tanya Lintang.

Sambil menghela nafas panjang, Arsa berkata "Kenapa?"

"Karena duduk diatas jokes."

"Tang" Kata Arsa sambil menggelengkan kepalanya dan menatap ke arah Lintang.

"O-oh, maaf kurang lucu ya? Mau lagi? Gua punya sangat banyak lelucon lucu"

"Lucu kok, lucu, LUCU BANGET!"

"Ya maap, hehe."

Mereka kembali berbincang mengenai proyek mereka. Arsa sedikit pesimis dengan proyek yang akan mereka buat. Lintang yang mendengar hal itu, menjelaskan kepada Arsa bahwa dia tidak boleh sama sekali pesimis.

"Walaupun kita kalah setidaknya kita sudah berusaha yang terbaik, yang penting yakin!!" ucap Lintang memberikan semangat.

Arsa yang mendengar perkataan sahabatnya itu, tersenyum dan kembali optimis mengenai proyek yang akan mereka buat nanti.