"Apa kau bodoh Daniel, lantas apakah kau mau rumah tanggaku bersama Williams berantakan?" ucap Melinda dan Daniel pun kembali berpikir.
"Tante, ikut aku." Daniel menarik Melinda mengajak masuk ke dalam rumah.
"Kau mau bawa aku kemana Daniel?" tanya Melinda.
Daniel menghentikan langkah dan sejenak memandang perut Melinda.
"Tante, di dalam rahimu tertanam benihku. Jadi kumohon dengarkan aku sebagai ayahnya." jawab Daniel.
Daniel kini menggendong Melinda dengan gaya bridal style dan membawa Melinda masuk ke dalam kamar.
"Daniel, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan padaku. Mengapa kau membawaku kesini." tanya Melinda yang melihat Daniel semakin bringas.
Alih alih menjawab pertanyaan Melinda, Daniel malah dengan seriusnya melucuti pakaian Melinda hingga tak tersisa.
"Daniel, kumohon jangan lakukan itu lagi padaku." Melinda memohon pada Daniel.
"Tante, biarkan kali ini saja aku membahagiakanmu." jawab Daniel.
Daniel melebarkan kedua paha Melinda dan langsung mencium kemaluan melinda dan menikmatinya.
"Daniel, jangan seperti itu. Aku malu sekali pada diriku sendiri." Melinda mencoba mendorong kepala Daniel.
Namun Daniel sedikitpun tak menghiraukan apa yang telah di ucapkan Melinda padanya. Yang terlihat Daniel kini malah memperlihatkan senjata pamungkasnya pada Melinda.
"Apa tante tidak mengasihaniku seperti ini?" tanya Daniel sambil memegang senjata rudalnya.
Melinda terhenyak kaget dan merasa tidak percaya dengan apa yang dilihat kedua matanya.
"Maafkan aku tante." Daniel menyingkirkan tangan Melinda yang terus mencoba menutupi kemaluanya.
Senjata rudal Daniel kini telah menempel tepat pada bibir kemaluan Melinda.
"Tante ...," ucap Daniel sambil menenggelamkan senjata rudalnya ke dalam vagina Melinda.
NGEKKKK .....
Rasa sesak di dalam area kewanitaan hingga mencapai dada kini telah di rasakan Melinda, seiring dengan rudal Daniel yang terus bergerak maju dan mundur.
"Daniellll ...," Melinda memekik menahan rasa sesak yang bercampur nikmat.
"Kenapa tante, apa aku melukaimu?" tanya Daniel yang kini terlihat khawatir.
Melinda menggelengkan kepala tanda tak apa apa.
"Teruskan saja Daniel," jawab Melinda.
"Baiklah, tante." ucap Daniel yang kini mulai mempercepat gerakan pinggulnya.
"Ahhh ....," Melinda mendesah merasakan senjata Daniel yang berukuran 3x lipat dari suaminya.
Melinda terus meracau seiring dengan pacuan Daniel yang terus menyiksanya dengan kenikmatan.
45 menit berlalu Daniel terus menghentak hentakan senjata rudalnya pada Melinda. Hingga Melinda bergetar hebat dan menggelinjang merasakan kenikmatan surga dunia.
"Daniel, aku tidak tahan lagi." bisik Melinda yang akan mencapai klimak orgasmenya.
"Aku juga tante." jawab Daniel yang kini tubuhnya bergetar hebat.
"Danielll ....," pekik Melinda yang mencapai klimak orgasmenya.
Dan tak berselang lama, senjata rudal Daniel pun menyemburkan cream caramel dan berhasil menembus dan menerobos masuk ke dalam rahim Melinda.
"Apa kau puas tante?" tanya Daniel dengan nafas yang sudah ngos ngosan.
Melinda tersenyum dan kini mencium bibir Daniel dan menghisapnya.
"Aku puas sekali Daniel. Seumur hidupku, baru kali aku merasakan klimak dalam berhubungan intim.